Orang Kikir Yang Sebenarnya
بسم الله الرحمن الرحيم
1- Rasulullah ﷺ bersabda:
«السخي الجهول أحب إلى الله من العابد البخيل» رواه الترميذي.
Orang dermawan yang bodoh lebih Allah cintai daripada orang yang ahli ibadah yang pelit.
2- Rasulullah ﷺ bersabda:
«السخي قريب من الله، قريب من الناس، قريب من الجنة، بعيد من النار، والبخيل بعيد من الله، بعيد من الناس، بعيد من الحنة، قريب من النار» رواه الترميذي.
Orang demawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka, sedangkan orang pelit jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka
3- الغني البخيل يعيش في الدنيا عِيشة الفقراء ويحاسب في الآخرة حساب الأغنياء.
Orang kaya yang pelit hidup di dunia seperti hidupnya orang fakir dan dihisab di akhirat dengan hisabnya orang kaya. (atau yang semakna dengan pembahasan ini).
4- Al-Ashmu’i berkata: Aku mendengar seorang badui menggambarkan seseorang, ia berkata: Di mataku, fulan itu kecil karena besarnya dunia di matanya, seakan-akan ia melihat pengemis yang datang kepadanya adalah malaikat maut”.
5- Suatu hari, ada suami yang duduk bersama istrinya. Ketika mereka sedang makan, tiba-tiba ada orang yang mengetuk rumahnya dan ternyata ia orang miskin, sedangkan di hadapan suami tersebut ada daging ayam, istrinya berkata kepadanya: “Biarlah aku sedekahkan ayam itu kepada orang miskin ini?”, suaminya berkata kepadanya: “Jangan! Pergilah dan usir dia dari pintu”. Selang beberapa waktu, suami itu menjadi fakir dan menceraikan istrinya. Setelah itu istrinya menikah dengan orang lain, dan pada suatu hari dia duduk dengan suaminya yang kedua sedang makan bersama, di hadapan mereka berdua ada ayam, lalu ada orang miskin yang mengetuk pintu rumah, si suami berkata kepada istrinya: Ambillah ayam ini dan berikan kepada orang miskin itu!. Maka istrinya melakukannya dan kembali dalam keadaan menangis, suaminya berkata: “Mengapa kamu menangis? apakah kamu menangis karena aku telah memberikan ayam itu?”. Istrinya menjawab: “Tidak, aku menangis karena suatu keajaiban, apakah kamu mengetahui siapa pengemis ini? dia adalah suamiku yang pertama”. Suaminya berkata: “Apakah kamu mengetahui siapa aku? Aku adalah pengemis yang dulu”. .
Sumber: Kitab Fawaidul Mukhtaroh – Habib Ali bin Hasan Baharun