Keutamaan Bulan Maulid

Bulan Rabiul Awwal merupakan bulan yang istimewa yang sengaja Allah hadirkan untuk seluruh umat Islam atas dilahirkannya Nabi Muhammad Saw. Lantas kenapa tidak dilahirkan di bulan bulan mulia lainnya seperti di bulan haram (Rajab, Dzulqodah, Dzulhijjah, Muharram) serta bulan Ramadhan?

Sebenarnya inilah hikmah yang amat besar yang harus kita pahami, Allah menghadirkan Nabi Muhammad di bulan Rabiul Awwal atau dikenal dengan bulan Maulid adalah untuk memuliakan bulan itu sendiri sebab dilahirkannya Nabi Muhammad Saw.

Andaikan Nabi Muhammad dilahirkannya di bulan Ramadhan atau bulan haram yang empat maka akan ada penganggapan bahwa istimewanya bulan tersebut karena bulannya bukan karena insan yang dilahirkannya. Dan perlu diketahui segala sesuatu yang bersanding dengan baginda Nabi Muhammad akan menjadi mulia karena kemuliaannya baginda Nabi Muhamad Saw.

Sebagaimana Al-Habib Umar bin Hafidz berkata : “Tidak akan tahu hakikat keutamaan Maulid, kecuali orang yang telah tahu hakikat keutamaan dan keuliaan insan yang dilahirkan di bulan Maulid”

Sehingga banyak umat islam yang memperingati kelahiran baginda Nabi Muhammad Saw. di bulan Maulid ini dengan berbagai macam acara di laksanakan untuk melihatkan kegembiraanya dengan Nabi Muhammad Saw.

Bahkan Sulthan ‘Arifin Imam Jalaluddin As-Suyuthi –qaddasallaahu sirrahuu wa nawwara dharihaahuu- dalam kitab beliau yang diberi nama “Al Wasaail Fii Syarhi Asy-Syamaail” beliau berkata :

مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ، وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ، وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Tiada dari suatu rumah atau masjid atau perkemahan yang dibacakan didalamnya Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid dan kemah tersebut, dan malaikat meminta ampunan dosa terhadap penghuni tempat tersebut, dan Allah meliputi mereka dengan rahmat dan keridhaan(-Nya). Dan adapun malaikat yang dikelilingi dengan cahaya yakni Jibril, Mikail, Israfil dan ‘Izrail -‘alaihimussalam- maka mereka meminta ampunan dosa terhadap orang-orang yang menjadi penyebab bagi pembacaan Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

وَقَالَ أَيْضًا مَا مِنْ مُسِلِمٍ قَرَأَ فِي بَيْتِهِ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا رَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى الْقَحْطَ وَالْوَبَاءَ وَالْحَرْقَ وَالْغَرْقَ وَاْلآفَاتِ وَالْبَلِيَّاتِ وَالْبُغْضَ وَالْحَسَدَ وَعَيْنَ السُّوْءِ وَاللُّصُوْصَ عَنْ أَهْلِ ذَلِكَ الْبَيْتِ، فَإِذَا مَاتَ هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ جَوَابَ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ، وَيَكُوْنُ فَي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ

Dan Beliau juga berkata: Tiada dari seorang Islam yang membaca Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dirumahnya kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengangkat kemarau, wabah, kebakaran, karam, penyakit, bala, murka, dengki, mata yang jahat dan pencuri dari ahli rumah tersebut. Jika orang tersebut meninggal dunia niscaya Allah memudahkan baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir, dan adalah tempat duduknya pada tempat yang benar disisi Tuhan yang maha memiliki lagi kuasa.

Klik

× Ada yang dapat kami bantu?