Anak Tukang Bakso Sukses Kembangkan UMKM Bakso Solo di Jalaksana, Bertahan 18 Tahun dengan Cita Rasa Autentik

Kisah inspiratif datang dari Wawan, seorang pedagang kuliner UMKM Bakso Solo yang berjualan di dekat Toserba Fajar, Desa Jalaksana. Lahir dari keluarga penjual bakso, Wawan mengikuti jejak orang tuanya dan membuka lapak baksonya sendiri sekitar tahun 2007.

Kini, setelah 18 tahun berlalu, usaha bakso Wawan tetap eksis dan ramai dikunjungi pelanggan setia. Bagi Wawan, menjadi tukang bakso memberikan kebahagiaan tersendiri, terutama dalam merasakan kemandirian ekonomi. Ia mengenang masa-masa awal merintis usaha, di mana kesabaran menjadi kunci utama dalam menanti kedatangan pembeli.

Berkat kegigihan dan kualitas rasa yang dipertahankannya, kini lapak bakso Wawan mampu menjual 100 hingga 150 porsi pada hari biasa. Bahkan, di akhir pekan atau hari libur, penjualan dapat melonjak hingga 200 hingga 250 porsi. Rahasia utama Wawan dalam mempertahankan bisnisnya adalah komitmen untuk menjaga cita rasa asli Bakso Solo yang telah diwariskan.

“Yang paling penting itu menjaga rasa. Kalau rasa enak dan tidak berubah, pelanggan pasti akan terus datang,” ujar Wawan saat ditemui di lapaknya.

Keberhasilan Wawan menjadi bukti bahwa dengan ketekunan dan fokus pada kualitas, UMKM lokal mampu bertahan dan berkembang dalam jangka panjang. Kisahnya juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak ragu dalam mengembangkan potensi diri dan memanfaatkan peluang usaha yang ada.

Klik