Catatan Kajian Kitab Risalah Adab Sulukil Murid

Rabu (28/05/2025) Bersama Ust. Muhammad Sholeh :
. Rizki itu sudah ditentukan, sudah dibagi oleh Allah Swt, hakikatnya tidak akan bertambah dan berkurang serta tidak akan tertukar, dengan memahami dan menyadari hal tersebut juga bisa mengobati dari penyakit iri apa yang dimiliki orang lain

. Rizki tidak akan habis sampai ajal tiba

. Seberapapun rizki yang Allah berikan kepada kita, berprasangka baiklah kepada Allah Swt karena semua itu ada hikmahnya

. Jangan sampai membandingkan rizki kita dengan rizki orang lain

. Selapang apapun rizki seseorang, jika hatinya sempit maka tidak akan nyaman, begitu sebaliknya

. Jika seseorang memiliki rizki yang luas maka ambil untuk kebutuhan kita, termasuk keluarga yang ada dibawah naungannya. selebihnya arahkan ke tempat kebaikan atau jika ingin di tabung sewajarnya atau secukupnya saja

. Siapapun kita, apapun profesi kita, jadilah orang yang bertaqwa yaitu menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang

. Setiap maqom / posisi memiliki keistimewaan sendiri, dalam dunia tasawuf ada istilah maqom tajrid dan maqom asbab. Maqom tajrid cirinya ia tidak memiliki tanggungan sehingga fokusnya ia untuk ibadah saja di masjid atau ditempat tertentu misalnya. Maqom asbab cirinya ia memiliki tanggungan anak istri misalnya, ibadahnya ia dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan orang dibawah tanggungannya, tapi yang perlu di ingat adalah ia harus bertaqwa (menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah)

. Agar kita istiqomah dalam taat maka senantiasa ingat kematian

. Niatkanlah kesibukan apapun untuk taat

. Semakin tinggi derajat seseorang, semakin ia akan meninggalkan hal yang sia sia

Admin

Klik