Hal-Hal Yang Dapat Membantu Kemudahan Dalam Menghafal
Sebagaimana dalam kajian kitab Al-Fawaid Al-Mukhtaroh yang disusun oleh Habib Ali Hasan Baharun yang setiap hari senin sore dikaji oleh Ust. Ahmad Fauzan dalam program Pesantren Udara di RadioQu Kuningan disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dapat membantu kemudahan dalam menghafal diantaranya,
1. Diriwayatkan dari sebagian Ulama’ bahwa mereka berkata: “Menghafal dua baris lebih baik daripada mendengar jumlah yang banyak (tanpa difahami), dan bermusyawarahnya dua orang itu lebih baik dari keduanya”
2. Sebagian ulama berkata:
ليس بعلم ما حوى القِمطْرُ # ماالعلم الا ما حواه الصدر
Bukanlah sebuah ilmu sesuatu yang dimuat oleh buku, tidaklah sebuah ilmu kecuali sesuatu yang dimuat oleh dada (yang dihafal).
3. Faedah: diriwayatkan dari Imam Ali, beliau berkata:
ثلاث يزدن فى الحفظ ويذهبن البلغم: السواك والصوم وقراءة القرآن
Ada tiga hal yang dapat menguatkan hafalan dan menghilangkan lendir: bersiwak, berpuasa dan membaca Qur’an.
4. Dalam kitab al’Athiyyah al Haniyah, Imam Ali bin Hasan al-Attos mengatakan: “Hendaknya sesuatu yang kamu jadikan sebagai dzikir dari Asmaul Husna yang dapat memudahkan kamu menghafal ilmu dan memahaminya serta dapat mengungkap rahasia-rahasianya adalah dua nama Allah
(المبدئ الخالق) Minimal setiap hari kamu membacanya 100 kali dan tidak ada batas maksimalnya. Dengan cara kamu mengucapkannya:
يامبدئ ياخالق
(yâ mubdi-u yâ khôliq)
5. Habib Ali bin Hasan al Attos berkata: Jika kamu hendak tidur, maka bacalah [Surat Al-Baqarah 164] :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَٓابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Karena ayat ini memiliki manfaat yang banyak sekali, di antaranya; dapat membantumu menghafal AlQur’an, dan kamu tidak akan lupa apa yang telah kamu hafal dari AlQur’an, maka tekunilah kapan saja setiap kamu hendak tidur di malam hari atau di siang hari”.
6. Diriwayatkan dari Sasyyidina al-Arif billah Hasan bin Sholeh Albahr : Agar dapat memahami ilmu dan mengamalkannya serta tidak melupakannya, hendaknya banyak mengulangi doa ini:
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ، وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ، وَإِلْهَامَ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، اَللَّهُمَّ اغْنِنِى بِالْعِلْمِ، وَزَيِّنِّى بِالْحِلْمِ، وَأَكْرِمْنِى بِالتَّقْوَى، وَجَمِّلْنِى بِالْعَافِيَةِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمْيِنَ.
Ya Allah, aku memohon kepadaMu pemahamannya para Nabi dan hafalannya para rasul serta ilhamnya para malaikat muqorrobin. Ya Allah, berilah aku kekayaan ilmu, hiasilah aku dengan kebijaksanaan dan muliakanlah aku dengan ketakwaan serta perbaikilah aku dengan kesehatan wahai Dzat yang paling mengasihi di antara para pengasih.
7. Supaya tidak lupa, dari al ‘Arif billah Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi: yaitu membaca firman Allah [Surat Al-A’la 1 – 6]:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى* الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى * وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ * وَالَّذِيٓ أَخْرَجَ الْمَرْعَىٰ * فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَىٰ * سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسَىٰ
Dan mengulangi ayat yang terakhir sebanyak 7 kali! Lalu menyempurnakan sampai akhir surat. <
8. Habib Muhammad bin Hadi Assegaf berkata tentang hal yang dapat mendatangkan futuh (terbukanya hati) dalam waktu dekat adalah membaca doa berikut ini semampunya:
اللّهُمِّ يَا مَن بِيَدِهِ مَقَالِيدُ الْأُمُورِ كُلِّهَا وَإِلَيهِ يَرجِعُ الْأَمرُ كُلُّهُ، يَا فَتَّاحُ يَا عَلِيمُ افْتَحْ عَلَيَّ فَتْحًا قَرِيبًا
Ya Allah, wahai Dzat yang ada pada kekuasaanNya kunci segala urusan dan kepadaNya semua urusan itu kembali, wahai Dzat Maha Pembuka, Dzat yang Maha mengetahui, berilah kami fath dalam waktu dekat.
9. Al-Imam Ahmad bin hasan Al-‘Attos berkata: “apabila seorang penuntut ilmu mendengar ilmu yang bermanfaat dan ingin menghafal dan mencatatnya tetapi tidak terdapat tinta dan pena, maka hendaklah ia menulisnya dengan jarinya pada telapak tangan atau pada lengannya.”