Kisah Hendra Warga Pancalang: Dari Penjual Es Doger hingga Menghadapi Badai Ekonomi

Sejak kecil, Hendra Warga Pancalang tak pernah bercita-cita menjadi karyawan. Dorongan kuat untuk mandiri membawanya pada jalur kewirausahaan, memilih profesi sebagai pedagang kuliner minuman dingin. Kini, dengan gerobak es doger, alpukat kocok, dan durian kocoknya, Hendra Pancalang mangkal di Desa Caracas, melayani pelanggan setia yang mencari kesegaran.

Keputusan Hendra untuk berdagang bukan tanpa alasan. Ia melihat peluang dan kebebasan dalam menjalankan usahanya sendiri. “Dari kecil saya sudah ingin jadi pedagang, tidak mau jadi karyawan,” ungkap Hendra. Kegigihannya terbukti dengan variasi menu yang ia tawarkan, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar.

Namun, perjalanan Hendra sebagai pedagang tidak selalu mulus. Belakangan ini, ia merasakan betul dampak perputaran keuangan yang tidak stabil. Pendapatan yang fluktuatif menjadi tantangan utama, membuat pengelolaan modal menjadi lebih sulit. “Kadang ramai, kadang sepi sekali. Perputaran uangnya tidak menentu,” keluhnya.

Kondisi ini, menurut Hendra, tidak hanya menimpa dirinya. Para pedagang keliling lain bahkan kios-kios di pasar pun turut merasakan imbas dari perekonomian yang sedang melambat. Daya beli masyarakat yang menurun menjadi penyebab utama, membuat omzet para pedagang tergerus.
Meskipun menghadapi kendala, Hendra tetap optimis. Ia terus berusaha mempertahankan usahanya dengan harapan kondisi ekonomi segera membaik. Kisah Hendra Pancalang menjadi cerminan perjuangan para pedagang kecil di tengah tantangan ekonomi, yang terus beradaptasi demi mempertahankan roda kehidupan mereka.

Klik