PENTINGNYA TAFAKUR
Program Pesantren Udara
15/02/2025
Kitab Risalah Adab Sulukil Murid
Bersama Ust. Muhammad Sholeh
Catatan Kajian :
Orang yang ingin sampai kepada Allah Swt maka harus perbanyak bertafakur. Bertafakur artinya ada usaha untuk memikirkan perkara-perkara menuju ridha Allah Swt upaya mendapatkan kebaikan sejati dunia dan akhirat.
Dalam kitab Adab Sulukil Murid, imam Haddad menyebutkan ada 3 perkara pokok yang harus ditafakuri :
- Bertafakur akan keajaiban, kehebatan, kekuasaan Allah Swt dan keindahan kerajaan langit dan bumi, hasilnya akan membuahkan seseorang kenal betapa maha kuasanya Allah dan betapa kerdilnya kita.
. Dalam tubuh kita banyak yang mesti ditafakuri, mata kita bisa melihat bagaimana caranya, telinga bisa mendengar bagaimana caranya, rambut yang tumbuh ada yang pendek saja seperti bulu mata/alis
. Adanya cicak yang mana makanannya bisa terbang tapi cicaknya tidak tapi tetap dapat rizki
. Adanya tanaman yang tumbuh dari tanah yang sama namun berbeda-beda jenis dan buahnya
. Adanya langit dan bintang dan seterusnya
- Bertafakur akan nikmat dari Allah Swt maka hasilnya akan semakin cinta kepada Allah Swt.
. Terkadang kita mengeluh ekonomi susah, padahal masih banyak nikmat lainnya seperti mata bisa melihat, bisa berfikir, bisa mendengar, bisa bergerak dan seterusnya
. Kalau kita menjadi orang yang kurang syukur artinya kita kurang tafakur
. Ketika terjadi hal yang kurang enak, lihat sisi positifnya, misal ada orang markirin motor tapi ban motornya ada yang ngempesin, maka ia bersyukur ” walaupun ban kempes, alhamdulillah motornya gak ilang”
. Suami pulang kerja nggk bawa uang, alhamdulillah masih pulang selamat
. Punya tempat tinggal walaupun ngontrak misalnya, syukuri karena banyak saudara kita yang nggk ada tempat tinggal sama sekali
. Untuk bisa pandai bersyukur tidak harus nunggu dapat ini itu, tapi harus tebuka mata hatinya karena hakikatnya nikmat ada setiap saat
- Tafakur tentang keberadaan kita di dunia dan kelak ada alam akhirat akan menumbuhkan tidak cinta dunia dan semangat untuk mengejar akhirat
. Sadari bahwa dunia tidaklah abadi, ada orang punya rumah mewah tapi meninggal dunia
. Yang tadinya kaya tiba-tiba jadi miskin
. Ada yang meninggal sewaktu-waktu, coba pergi ke pemakaman ada makam yang panjang ada juga yang pendek, artinya ada yang meninggal usia muda dan tua
. Sadari bahwa harta akan dihisab, umur juga akan dihisab
. Adanya harta/kedudukan keduniaan bukan sebab seseorang bahagia tapi dengan kenal Allah maka bahagia
Dalam kitab Risatul Mu’awanah, Imam Hadad juga menyebutkan untuk bisa bertafakur tentang
- Kecerobohan/kurang sempurnanya kita dalam ibadah sehingga akan menjadikan kita tawadhu/tidak ujub akan ibadah
. Walaupun kita sedekah, bisa jadi sedekahnya kurang ikhlas
. Walaupun kita baca Al Qur’an, bisa jadi kurang khusu - Tafakur akan dekatnya dengan kematian, ingat mati bukan berarti tidak kerja, tapi bekerjanya diniatkan ibadah untuk menafkahi keluarga, agar tidak minta-minta, dan seterusnya tapi bukan untuk pamer harta
. Banyak yang muda mati yang sehat tiba-tiba mati, mau bawa bekal apa ketika mati
. Agar tidak malas melakukan ibadah tanamkan dalam hati “boleh jadi ibadah ini yang terakhir kalinya” - Tafakur bagaimana akhlak kita, apakah meniru orang shaleh apakah meniru ahli maksiat
Luangkanlah waktu dari 24 jam itu beberapa saat untuk bertafakur
