Pergunakanlah Waktu Sebaik Mungkin
Hendaklah engkau mengisi waktumu dengan segala aktivitas ibadah hingga tak ada waktu sedikit pun, baik siang maupun malam kecuali untuk mengabdi pada Allah. Dengan demikian tampaklah bagimu keberkahan waktu, memperoleh faedah umur dan senantiasa menghadapkan diri pada-Nya. Demikian pula sediakan waktu khusus untuk mengerjakan kebiasaan sehari-hari, seperti makan, minum dan mencari nafkah.
Tak akan lurus suatu permasalahan (keadaan) jika diiringi dengan kecerobohan dan tidak mungkin sempurna (baik) suatu pekerjaan (hati) yang diikuti dengan kelalaian.
Hujjatul Islam, Imam al Ghazali berkata:
“Hendaklah engkau membagi waktumu, mengatur wiridmu dan menetapkan waktumu dengan segala aktivitas yang tidak akan engkau langgar dan janganlah engkau terpengaruh dengan hal lain dalam masalah waktu ini. Barangsiapa menelantarkan dirinya dari aktivitas tanpa keteraturan waktu, bahkan beraktivitas seenak hatinya (seperti ketidakteraturannya binatang) maka akan banyak waktunya terbuang sia sia. Ketahuilah, bahwa waktu itu adalah umurmu dan umur adalah modal untuk investasi (ibadahmu). Dengan umur itu pula engkau dapat memperoleh kenikmatan abadi di sisi Allah SWT Setiap nafasmu bagaikan mutiara yang tak ternilai harganya, dan. bila hilang percuma engkau tak mungkin mampu mengembalikannya.”
Seyogyanya engkau tidak menghabiskan waktumu dengan satu jenis wirid, walaupun wirid yang paling utama. Karena hal itu dapat menghilangkan kesempatanmu dari keberkahan yang ada pada aneka ragam wirid, maka dari itu hendaknya engkau dapat menganekaragamkan satu wirid dengan wirid yang lain.
Karena setiap wirid mempunyai pengaruh dalam hati, cahaya, pertolongan, dan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Berganti-ganti wirid dapat pula membebaskan dirimu dari rasa bosan, malas dan enggan.
Ibnu Athaillah asy-Syadzali berkata:
لما علم الحق منك وجود الملل لوَّن لك الطاعات
“Karena Allah tahu ada sifat bosan di dalam hatimu, maka Dia kemudian menganekaragamkan perbuatan taat untukmu,”
Ketahuilah, bahwa setiap wirid mempunyai pengaruh dalam menyinari hati dan menguasai anggota lahiriahnya. Namun pengaruh ini hanya bisa dirasakan oleh orang yang selalu bersungguh-sungguh, mengulang-ulang dan tepat waktu dalam berwirid.
Apabila Anda tidak termasuk orang yang menghabiskan seluruh waktu malam dan siangnya untuk amal-amal baik, maka isilah sebagian waktu Anda dengan wirid, yang Anda amalkan secara rutin pada waktu-waktu tertentu, dan akan Anda ulangi jika terlewatkan, guna melatih jiwa supaya tetap memeliharanya. Jika nafsu Anda merasa putus asa terhadap Anda karena Anda tidak membiarkan wirid-wirid Anda tertinggal begitu saja, tetapi Anda segera mengulanginya jika ada yang terlewatkan, maka akhirnya nafsu Anda pun akan patuh melakukannya pada waktu-waktunya.
Sayyid Abdurrahman Assegaff r.a, berkata:
“Barangsiapa tidak punya wirid, maka ia adalah kera.”
Sebagian orang makrifat berkata:
“Waridat (limpahan karunia Allah) dapat dicapai dengan wirid. Dan barangsiapa tidak mempunyai wirid dalam lahiriahnya, maka ia pun tak akan mempunyai warid dalam di dalam jiwanya”
Hendaklah engkau jujur dan berlaku adil dalam segala hal. Dan kerjakan segala amal ibadah secara rutin, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw:
“Amalan yang paling dicintai Allah ialah amal yang dikerjakan secara rutin, walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Aisyah) Beliau juga bersabda: “Tunaikanlah amal-amal semampumu, karena sesungguhnya Allah tak pernah bosan kecuali engkau sendiri yang akan bosan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di antara pekerjaan setan ialah mempengaruhi orang yang baru memulai tirakatnya, dengan memperbanyak ibadah hingga melampaui batas. Tujuan setan pada akhirnya supaya ia berbalik meninggalkan amal-amal baik, atau beramal dengan tujuan lain dan setan tidak peduli mana yang akan ditimpakannya pada orang itu.
Kebanyakan wirid itu biasanya adalah berupa solat sunnah atau membaca Al-Qur’an, atau mengkaji ilmu, atau berzikir, atau berpikir.