Sikap Tenang Mesti Dimiliki Setiap Manusia

RadioQu Kuningan –Sahabat salah satu nikmat terbesar dari Allah yang patut kita syukuri bersama adalah ketenangan dalam hati kita semua. Dengan sikap tenang, maka ibadah yang dilakukan akan lebih khusuk dan lebih fokus kepada Allah swt, sehingga ibadah yang dilakukan akan menjadi perantara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Karena itu, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an :

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَاناً مَعَ إِيمَانِهِمْ

Artinya, “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang beriman untuk menambahkan keimanan atas keimanan mereka.” (QS Al-Fath [48]: 4).

Sikap yang tenang mencerminkan bahwa sahabat memiliki kesadaran diri yang baik, sehingga bisa menjadi penyebab untuk berpikir lebih jernih dalam menyikapi berbagai persoalan dan masalah yang ada. Dengan itu, semua aktivitas yang mudah akan semakin mudah, dan aktivitas yang sulit akan dipermudah oleh Allah swt. Karena dengan ketenangan itu akan Allah tampakkan jalan keluarnya, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi dalam salah satu haditsnya, yaitu:

إِذَا أَرَدْتَ أَمْرًا فَعَلَيْكَ فِيهِ بِالتُّؤَدَةِ حَتَّى يُرِيَكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْهُ الْمَخْرَجَ

Artinya, “Apabila engkau menghendaki sesuatu, maka engkau harus bersikap tenang, sehingga Allah memperlihatkan kepadamu jalan keluarnya.” (HR Bukhari).

Dalam hadits lain, Rasulullah juga menyebutkan perihal pentingnya sikap tenang, karena tenang akan lebih berpeluang untuk memperoleh kebenaran,

مَنْ تَأَنَّى أَصَابَ أَوْ كَادَ وَمَنْ عَجَّلَ أَخْطَأَ أَوْ كَادَ

Artinya, “Siapa saja yang bersikap tenang, maka ia akan memperoleh (kebenaran) atau mendekati, dan siapa saja yang terburu-buru maka akan keliru atau mendekati (kekeliruan).” (HR at-Thabrani).

Saat hati dalam keadaan tenang, maka lisan, pikiran dan anggota badan juga akan ikut tenang. Hal itu akan senantiasa membuat sahabat berpikir positif dan lebih mengedepankan kemaslahatan, serta mampu mengambil keputusan yang baik. Sementara itu, sikap tergesa-gesa akan menjadikan sahabat semua tidak cermat dalam menyelesaikan masalah, karena terdapat nafsu dan watak buruk yang ikut berperan di dalamnya.

Sahabat orang yang bisa bersikap tenang akan memperoleh kebenaran atau setidaknya mendekati kebenaran, karena dalam sikap tenang tersebut Allah sertakan keberkahan, sehingga akan Allah permudah jalan untuk meraih kebenaran tersebut dan Allah tampakkan jalan keluar dari sesuatu yang sulit.

Sedangkan sikap tergesa-gesa akan menjadi penyebab untuk memperoleh kekeliruan, atau mendekatinya, karena sikap tersebut muncul dari watak yang jelek, sehingga juga menghasilkan hasil yang jelek pula, bahkan bisa menghilangkan tujuan dan bisa menjerumuskan pada kemaksiatan,

اَلْاِسْتِعْجَالُ هُوَ الْخَصْلَةُ الْمُفَوِّتَةُ لِلْمَقَاصِدِ الْمُوقِعَةُ فِي الْمَعَاصِي

Artinya, “Sikap terburu-buru merupakan kebiasaan yang bisa menghilangkan tujuan, dan menjerumuskan pada kemaksiatan.”

Itulah pentingnya menumbuhkan sikap tenang dalam diri sahabat semua. Al-Qur’an menyebutkan sifat tenang bisa menambah keimanan, karena hanya dengan sikap tenang kita bisa menjalani ibadah dengan benar dan lebih khusuk kepada Allah swt, sehingga bisa menjadi perantara untuk memperkuat keimanan kepada-Nya.

Klik

× Ada yang dapat kami bantu?