Urban Farming Jadi Solusi Pangan di Lahan Sempit

Melihat topografi wilayah Kabupaten Kuningan di bawah kaki Gunung Ciremai yang berpotensi sebagai lahan pertanian, fenomena urban farming menjadi hal yang menarik. Masyarakat dapat memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam. Hal ini disampaikan oleh petani milenial Kabupaten Kuningan, Didi Kurnia Sandi.

“Dengan lahan yang terbatas, kita bisa menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tapi juga bisa menjadi sumber pendapatan,” ujar Didi.

Didi menambahkan, urban farming juga dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin hidup sehat dengan mengonsumsi hasil pertanian sendiri yang bebas dari pestisida. “Kita bisa mengontrol kualitas tanaman yang kita tanam sendiri. Ini tentu lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi,” katanya.

Fenomena urban farming ini semakin populer di kalangan masyarakat Kuningan, terutama di kalangan anak muda. Banyak komunitas dan kelompok tani yang terbentuk untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam bercocok tanam di lahan sempit

Klik

× Ada yang dapat kami bantu?