Dokumentasi Maulid & Silaturahmi Akbar Al Bahjah Batang

Selasa (24/10/2023) ponpes Al Bahjah Cabang Batang tepatnya di Dukuh Nanom RT 02 RW 01, Desa Waringin Gintung, Kec. Tulis, Kab. Batang menyelenggarakan acara maulid sekaligus meresmikan masjid Nur Karim Ijtihad dan peletakan batu pertama gedung pendidikan formal yang kedepannya akan dijadikan SMAIQU Al Bahjah Batang.

Acara tersebut dihadiri masyarakat sekitar, pengusaha serta dari elemen pemerintahan baik dari Provinsi, Kabupaten dan lainnya.

Adapun Tausiah disampaikan oleh K.H M. Maimun dan Guru Mulia Buya Yahya dengan ringkasannya sebagai berikut :

K.H M. Najih Maimun :
Alhamdulillah pada pagi yang cerah dan suasana yang segar bisa bertemu untuk bershalawat dan bertabaruk kepada Nabi Muhammad SAW.

Kita tidak bisa berjihad secara fisik, kalau pergi ke Palestina bisa di halangi, tapi kita bisa mengirim dana, begitulah luasnya makna jihad.

Kita harus bisa melaksanakan ibadah yang rutin, bukan hanya ibadah yang musiman, ibadah shalat jamaah, belajar, mengajar, shalat duha, qiyamullail, Istiqomah adalah yang berat dan mahal di zaman akhir.

Diantara yang dipentingkan oleh Rasulullah SAW saat berhijrah adalah membuat masjid saat melakukan revolusi/perubahan, memperkuat persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Ansor setelah itu Rasulullah SAW membuat perjanjian dengan orang yahudi untuk berdamai.

Perjanjian damai yaitu kalau ada musuh yang menyerang yahudi dari luar, maka umat Islam membantunya begitu sebaliknya, tetapi perjanjian tersebut dilanggar oleh orang yahudi.

Kita harus mengerti hukum agama dan mengamalkan ilmu bukan hanya sekedar ikut-ikutan saja.

Buya Yahya :
Maulid artinya kelahiran, kelahiran Nabi sudah berlalu, tapi yang harus kita fahami adalah makna merayakan maulid Nabi.

Yang benar-benar mencintai nabi kelak akan bersama Nabi, tapi pertanyaannya benarkah kita mencintai nabi atau hanya sekedar ngaku ngaku?

Rahmat Nabi kepada ayam yang akan disembelih juga tampak, kalau mau disembelih harus menajamkan pisau, kalau orang pandangannya tajam maka melihat apapun harus ada Nabi Muhammad SAW.

Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan Rasulullah SAW adalah mulia dan harus kita muliakan, didalamnya ada ummat Nabi, maka kita harus memuliakan dan berbuat baik kepada mereka dengan akhlak, akhlak bukan hanya sekedar di ucapkan akan tetapi bagaimana agar dirasakan baik oleh orang lain.

Buya juga mengajak untuk peduli terhadap kegiatan-kegiatan di pesantren sebagai upaya peduli kepada santri atau wasiatnya Rasulullah SAW serta agar mendapatkan pahala jariah.

Klik

× Ada yang dapat kami bantu?