“Malam Cinta Rasul” & Ringkasan Tausiyah
Ringkasan Tausiyah :
- Habib Ali Al Kaff
Diantara nikmat adalah adanya keberadaan guru-guru kita, karena dengannya kita bisa kenal kepada Allah SWT, berpegang teguhlah kepada guru yang sanadnya jelas.
Kalam Habib Abdullah Baharun : kita ikut apa kata guru kita, termasuk acara malam hari ini kita dalam acara yang tidak bermaksiat mendengarkan bacaan Qur’an, membaca shalawat, mendengarkan bacaan Qur’an.
Pada zaman nabi, ada seorang penyair terkenal yang bernama Hasan bin Tsabit, suatu saat ada seorang yang memanggil beliau yaitu abu Jahal, memerintahkan untuk menjelekan Nabi yang nantinya akan diberi hadiah.
Kemudian Hasan bin Tsabit meng iyakan dengan syarat harus melihat Nabi terlebih dahulu agar mengetahui kekurangan Nabi, namun setelah ketemu Nabi malah Hasan bin Tsabit bersyahadat karena melihat keindahannya Nabi.
Para sahabat Nabi cinta kepada Nabi karena beliau sangat kenal kepada Nabi, maka tugas kita adalah bagaimana agar lebih kenal kepada Nabi.
- Buya Yahya
Menjadi umat nabi Muhammad adalah pilihan Allah, akan tetapi di antara umat tersebut ada yang dipilih lagi menjadi umat yang cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan itu istimewa.
Tadi Habib Ali menyampaikan tentang guru, sehabat apapun guru kalau murid tidak sambung maka tidak beruntung, semakin besar sambung terhadap gurunya maka sebesar itu ia mendapatkan keberkahannya.
Mari kita merenungi diri sendiri, jangan kita mendzalimi diri sendiri dengan bermaksiat. Coba lihat bagaimana hubungan kita dengan Allah.
Koreksi kesalahan pada diri sendiri karena itulah yang akan menyadarkan untuk bertaubat kepada Allah, sadarilah bahwa kita banyak salah dan dosa, Jangan sampai kita menonton yang harom dikamarmu yang sempit sedangkan seolah dihadapan manusia adalah mulia, sungguh Allah maha tau.
Pintu kemuliaan yang perlu dimasuki oleh pendosa adalah bertaubat, sebesar apapun kesalahan seorang hamba ketahuilah bahwa pengampunan Allah lebih agung, sadari bahwa hukuman Allah sangat pedih.
Teruslah bertaubat kepada Allah agar menjadi hamba yang dicintai oleh Allah, yang biasa meninggalkan shalat maka ayo kembali, yang biasa mabuk ayo kembali. Orang yang bertaubat adalah seperti orang yang tidak punya dosa, rontokan dosa tersebut dengan memohon ampun.
Tanda tobat sesungguhnya adalah tidak merendahkan orang yang berbuat dosa, merendahkan bukan pendidikan dari Nabi Muhammad SAW, pandang ahli maksiat dengan kasih sayang, memohonlah kepada Allah agar diberi hidayah dan jangan di gunjing.
Selanjutnya tanda tobat adalah jangan merencanakan untuk melakukan dosa, jangan ceritakan dosa yang pernah diperbuat.
Orang yang biasa menggunjing akan dihinakan, menggunjing adalah dosa besar yang tidak dicermati, dosa menyeramkan, neraka terbuka lebar untuk penggunjing.
Kalau ada orang yang bermaksiat cobalah pejamkan mata dan katakan pada diri “kita juga bisa seperti itu kalau Allah tidak memberikan Taufiq untuk shalat kepada diri kita” sehingga tidak timbul merendahkan.
Orang yang biasa mencari kejelekan orang biasanya susah bertaubat, karena kekurangan dirinya akan tertutup. maka pastikan kita tidak melakukannya karena itu akan menjadi sebab orang tersebut direndahkan bahkan dalam keluarganya sendiri.
Pesan politik “sanjung calon pilihanmu sesuka hatimu, jangan mencaci calon pilihannya orang lain”